teguhan.desa.id – Pemerintah Desa Teguhan, Kecamatan Paron, Kabupaten Ngawi ikut serta mendukung program Pertanian Ramah Lingkungan Berkelanjutan atau dikenal dengan PRLB. Kegiatan tersebut dilaksanakan menggunakan Dana Desa (DD) Tahun Anggaran 2023 untuk Bimtek/Pengenalan Teknologi Tepat Guna untuk Pertanian melalui pelatihan pembuatan pupuk organik yang berlangsung selama 1 hari yaitu pada Jumat (1/12/2023) di Dapur Bunda Serut Sewu Desa Teguhan.
Teknologi Tepat Guna (TTG) adalah teknologi yang dirancang bagi suatu masyarakat tertentu agar dapat disesuaikan dengan aspek-aspek lingkungan, keetisan, kebudayaan, sosial, politik, dan ekonomi masyarakat yang bersangkutan.
Dilatarbelakangi oleh semakin berkurangnya pupuk subsidi bagi petani disertai kondisi tanah kita yang sudah sakit, maka perlu dilakukan langkah untuk mencari solusi dari semua permasalahan itu. Tanah yang sudah rusak juga dapat mengurangi hasil produksi pada tanaman. Sehingga untuk meminimalisir kegagalan panen dapat menggunakan pupuk organik yang ramah lingkungan serta murah dan mudah didapatkan di sekitar lingkungan para petani.
“Bimtek ini pada intinya adalah untuk mengembangkan Pertanian Ramah Lingkungan dan Berkelanjutan, diharapkan petani dapat mengurangi penggunaan pupuk kimia, dan menggantikannya dengan pupuk organik,” kata Camat Paron.
Pengenalan teknologi tepat guna untuk pertanian melalui pembuatan pupuk organik di Desa Teguhan didampingi langsung oleh Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL). Penyuluh bertugas memberikan dorongan kepada petani agar mau mengubah cara berpikir, cara kerja dan cara hidup yang lebih sesuai dengan perkembangan zaman, serta perkembangan teknologi pertanian yang lebih maju. Dengan demikian, seorang penyuluh pertanian dalam melaksanakan tugasnya mempunyai tiga peranan:
Pembuatan pupuk organik di Desa Teguhan dimulai dengan pemaparan alat dan bahan yang akan digunakan, selanjutnya petani diajak praktik bersama-sama bagaimana cara membuat pupuk organik. Dalam pelatihan tersebut juga ada sesi tanya jawab antara petani dengan PPL.
Implementasi dari pelatihan ini yaitu petani diharapkan dapat memanfaatkan sesuatu yang dapat menghasilkan pupuk organik, tentunya untuk meningkatkan kesuburan tanah. Petani tidak berkeluh kesah lagi disaat menghadapi kelangkaan pupuk subsidi serta untuk meminimalisir penggunaan bahan kimia khususnya untuk kegiatan pertanian.