teguhan.desa.id – Memasuki musim kemarau basah, cuaca menjadi tak menentu yang menyebabkan beberapa wilayah di sejumlah daerah menjadi rawan bencana. Bencana yang tidak bisa dihindari mengharuskan masyarakat untuk lebih mawas diri dan tanggap terhadap gejala alam yang muncul.
Salah satu bencana alam yang patut diwaspadai salah satunya ialah banjir. Hujan terus-menerus yang melanda berbagai wilayah Indonesia dalam beberapa pekan terakhir menyebabkan banjir, tanah longsor, serta gangguan aktivitas sehari-hari.
Setidaknya musim kemarau basah juga mendatangkan kebahagiaan bagi para petani di Desa Teguhan. Mereka berbondong-bondong mengolah tanah untuk ditanami padi. Air hujan yang bisa mengaliri sawah menjadikan petani menghemat air sibel/air sumur diesel.
Disisi lain, hujan terus-menerus juga membuat aliran sungai andong menjadi banjir. Yang ditakutkan ialah ketika anak-anak luput pengawasan orang tua disaat datang banjir dadakan.
Anak-anak di Desa Teguhan umumnya senang mandi di sungai ketika pulang sekolah dan saat liburan. Mereka asyik mandi bersama teman-temannya sambil belajar berenang. Umumnya mereka mandi tidak disertai pelampung berenang, sehingga dikhawatirkan ketika ada banjir dadakan, bisa hanyut di sungai.
Maka dari itu, berkaca dari beberapa kejadian orang hanyut yang terjadi sebelumnya membuat Pemerintah Desa Teguhan melarang anak-anak supaya tidak mandi di sungai untuk menghindari musibah yang tidak diinginkan.