teguhan.desa.id - Penyalahgunaan narkotika dan obat-obat berbahaya (narkoba) di Kabupaten Ngawi beberapa tahun terakhir ini adalah salah satu permasalahan serius yang harus menjadi atensi bersama. Korban penyalahgunaan narkoba telah meluas sedemikian rupa sehingga merambah tidak hanya perkotaan, tetapi merambah hingga pedesaan yang akibatnya sangat merugikan perorangan, masyarakat, negara, khususnya kalangan generasi muda. Akibatnya dapat menimbulkan bahaya lebih besar lagi bagi kehidupan dan nilai-nilai budaya bangsa yang pada akhirnya dapat melemahkan ketahanan nasional.

Sosialisasi Kampung Tangguh Anti Narkoba dilaksanakan oleh satuan narkoba Polres Ngawi pada Selasa (07/02/2023) di Aula Kantor Desa Teguhan Kecamatan Paron Kabupeten Ngawi. Acara sosialisasi tersebut dihadiri oleh remaja-remaja yang tergabung dalam Atlet Serut Sewu Fighter Club, Remaja Masjid Al-Ikhlas, Tokoh Pemuda, serta Tokoh masyarakat yang ada di Desa Teguhan.

Sosialisasi Kampung Tangguh Anti Narkoba dilaksanakan guna menambah wawasan terkait bahaya narkoba demi menyelamatkan generasi muda dan mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Penyalahgunaan narkoba tidak hanya dari kalangan dewasa. Tetapi, remaja dengan segala aktivitasnya tanpa kita pantau dengan baik justru menyebabkannya terjerumus dalam dunia hitam tersebut.

Supriyono selaku Kepala Desa Teguhan dalam sambutannya mengingatkan kepada seluruh remaja yang hadir untuk selalu mengikuti kegiatan positif dan menghindari kegiatan negatif. Betapa jerih payah kedua orang tua dalam mendidik buah hatinya diupayakan jangan sampai mengecewakannya dengan berkumpul bersama teman yang menyalahgunakan narkoba atau obat psikotropika lainnya.

Kasat Narkoba Polres Ngawi AKP Syaefudinuri, S.H., M.H mengatakan bahwa kasus narkoba untuk Desa Teguhan alhamdulillah sampai saat ini masih nihil. “Demi mencegah terjadinya penyalahgunaan narkoba, kami hadir di desa-desa untuk mensosialisasikan perihal ini, agar remaja dapat menjauh dari narkoba supaya generasi muda selalu sehat dan kuat,” jelas AKP Syaefudinuri, S.H., M.H.

Salah satu tujuan dibentuknya kampung tangguh ialah guna meminimalisir kasus narkoba yang ada di wilayah Kabupaten Ngawi. Sesuai data yang didapat, tahun 2021 sebanyak 38 kasus, naik pada tahun 2022 sebanyak 48 kasus, dan harapannya di tahun 2023 mengalami penurunan yang signifikan. “Target kami tahun 2023 mengalami penurunan, meskipun awal tahun sudah ada 10 kasus yang masuk,” ungkap Kasat Narkoba Polres Ngawi.

Maka dari itu, sosialisasi dan pemahaman bahaya narkoba bagi generasi muda sangat penting. Masyarakat diharapkan dapat memiliki pemahaman yang sama yaitu penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba tidak boleh dilakukan karena dapat menimbulkan masalah dan efek negatif yang lebih besar. Dengan demikian, diperlukan sinergitas antar stakeholder agar permasalahan sosial penyalahgunaan narkoba dapat diatasi bersama.